April 08, 2025
 

Latest News

  1. Anjing Ini Dioperasi Gara-Gara Menelan Koin
  2. 10 Negara Dengan Teknik Mencopet Paling Mengagumkan
  3. Benarkah Tanggal 16 Februari Ada Asteroid Mengancam Bumi??
  4. Di Malaysia, Wanita ini Dibunuh Oleh Seekor Katak
  5. Arkeolog Perancis Temukan Kapal Kayu yang Digunakan Firaun
  6. Kisah Bunuh Diri Masal Paling Aneh di Dunia
  1. Anjing Ini Dioperasi Gara-Gara Menelan Koin
  2. 10 Negara Dengan Teknik Mencopet Paling Mengagumkan
  3. Benarkah Tanggal 16 Februari Ada Asteroid Mengancam Bumi??
  4. Di Malaysia, Wanita ini Dibunuh Oleh Seekor Katak
  5. Arkeolog Perancis Temukan Kapal Kayu yang Digunakan Firaun
  6. Kisah Bunuh Diri Masal Paling Aneh di Dunia

Jelajah Gelut

Bayangkan Anda berada dalam sebuah taman luas, yang berisi banyak tanaman beraneka warna yang jarang ditemui. Eits, tapi jangan s...

Published by Admin

Review

Oz the Great And Powerful – adalah film terbaru dari Walt Disney yang rencananya akan tiba pada bulan Maret 2013 mendatang. ...

Published by Admin

Inspirasi

Sungguh mengharukan, perjuangan seorang ibu ini yang terus berusaha atas kesembuhan anaknya dari penyakit kanker, Sampai detik de...

Published by Admin

Trik

SOUTHAMPTON,- Seorang Profesor dari Universitas Southampton di Inggris, Richard Oreffo, baru-baru ini mengumumkan cara baru menye...

Published by Admin

Pariwisata

Bayangkan Anda berada dalam sebuah taman luas, yang berisi banyak tanaman beran [...]

Published by Admin
13 Feb 2013 0 comments

Waktu sudah beranjak malam, selepas dari rumah seorang yang di tuakan di Desa B [...]

Published by Admin
29 Dec 2012 1 comments

Salah satu tempat bersejarah di wilayah Yogyakarta adalah kawasan Kotagede. Kot [...]

Published by Admin
26 Dec 2012 0 comments

Tokoh Hari ini

Sungguh mengharukan, perjuangan seorang ibu ini yang terus berusaha atas kesemb [...]

Published by Admin
13 Mar 2013 0 comments

Anjing ini lahir di Hari Natal 2002 lalu, malangnya ia hanya dengan memiliki du [...]

Published by Admin
13 Mar 2013 0 comments

Untuk beramal orang tak perlu harus menjadi orang kaya, hanya cukup niat. Hal i [...]

Published by Admin
04 Mar 2013 0 comments

Asal Muasal Makam Gantung di Blitar, Jawa Timur

By gempur lagi - Sabtu, 16 Februari 2013

Mari kita sejenak jalan-jalan ke Jalan Melati, Blitar, Jawa Timur. Di mana, kita akan mengulas sebuah cerita misteri yang penuh teka-teki mengenai sebuah makam tua atau lebih dikenal dengan nama makam gantung (dalam arti yang sebenarnya).



Konon, makam gantung ini adalah makam Eyang Joyodigo - seorang sufi yang menguasai ilmu langka: Aji Pancasoka. Ilmu yang bisa menghidupkan kembali seseorang yang mati saat jasadnya menyentuh tanah. Alasan itulah yang membuat makam Eyang Joyodigo digantung. Walau demikian, jasadnya tidak digantung melainkan dimasukkan ke dalam peti besi dengan empat penyangga.

Biran, kuncen makam gantung, menuturkan bahwa Eyang Joyodigo adalah satu-satunya orang yang menguasai Aji Pancasoka. Dalam epos Ramayang hanya satu orang yang memiliki Aji Pancasona yaitu Subali - saudara kembar Sugriwo. Keduanya bangsa kera. Saking canggihnya mulut manis Rahwana, Aji Pancasoka bisa dikuasainya.

Lalu bagaimana Eyang Joyodigo bisa menguasai Aji Pancasoka?

Biran menuturkan kembali bahwa sosok Eyang Joyodigo gemar melakukan tirakat dan laku prihatin. Pelbagai macam ilmu sudah dikuasainya.

Membicarakan Eyang Joyodigo tidak lepas juga dari sejarah. Karena dia juga dekat dengan Pangeran Diponegoro. Berikut ini adalah lansiran dari majalah Misteri:

"Dan pada tahun 1825, timbul perselisihan antara Belanda dengan Pangeran Diponegoro. Penyebabnya, pihak keraton bagi Diponegoro, terlalu merendahkan martabatnya. Keraton Yogyakarta, seakan-akan berdiri hanya karena kemurahan hati Belanda.

Tak hanya itu, yang membuat darah Diponegoro mendidih. Saat itu, kekuasaan raja-raja ditanah Jawa terus dipersempit. Ada lagi, kekuasaan raja disamakan dengan kedudukan pengawai tinggi pemerintahan Kolonial. Bahkan, pemerintah kolonial terlalu jauh mencampuri urusan keraton dengan cara ikut campur dalam hal pergantian raja.

Lebih menyakitkan lagi bagi Diponegoro, pihak Belanda memungut pajak jalan, ternak, rumah serta hasil bumi kepada rakyat jelata. Karena itu, ketika kompeni membuat tanda tapal batas untuk jalan yang melewati tanah leluhurnya, tanda tapal batas itu langsung dicabut.

Dengan begitu, api peperangan telah tersulut. Selama dalam masa peperangan yang berlangsung lima tahun (1825-1830), salah satu pengikut pangeran Diponegoro yang setia yakni, Joyodigo. Bersama Diponegoro, Joyodigo terus melakukan perlawanan kepada Belanda.

Tak hanya sekali, tokoh sakti ini tertangkap dan dieksekusi mati oleh Belanda. Namun, karena mempunyai Aji Pancasona, begitu jasadnya dibuang oleh Belanda, Joyodigo hidup lagi tanpa sepengetahuan kompeni.

Hingga pada akhirnya, di tahun 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap karena siasat licik pihak kompeni. Namun walau Pangeran Diponegoro telah diasingkan ke Makasar setelah tertangkap, bukan berarti darah pejuang Joyodigo padam.

Walau saat pecah perang Pangeran Diponegoro, usianya masih menginjak sekitar 30-an. Ia terus melakukan perang gerilya bersama pengikut Pangeran Diponegoro yang lain. Namun, karena saat itu wilayah Yogyakarta terlalu banyak penjagaan oleh kompeni, Joyodigo memilih perang gerilya menuju arah timur.

Singkat kata, dalam perjalanannya ke arah timur, setiap pos Belanda yang lengah, pasti diserang. Hingga pada akhirnya, sampailah Joyodigyo di wilayah Blitar. Di kota ini, tanpa sepengetahuan pihak penguasa Blitar saat itu, Joyodigo terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Merasa wilayahnya aman dari pemerasan kompeni, kemudian Adipati Blitar saat itu, mengirim pasukan telik sandi (intel) untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang telah membuat takut kompeni di wilayah Blitar.

Hingga pada akhirnya, telik sandi yang dikirim oleh sang Adipati, menemukan Joyodigo di sebuah hutan yang masuk Blitar Selatan. Atas perintah Adipati Blitar, telik sandi mengundang Joyodigo untuk datang ke pendopo.

Namun permintaan utusan Adipati Blitar ini ditolak dengan halus. Alasannya, Joyodigo saat itu, masih sibuk melatih laskar untuk mengusir kompeni.

Karena tolakan halus dari Joyodigo ini, kemudian telik sandi langsung pulang dan melapor kepada Adipati. Dua tahun kemudian, Adipati Blitar kembali mengirim utusan. Saat itu, patih di kadipaten Blitar mangkat dan harus segera dicarikan pengganti.

Maksud Adipati mengirim utusan yang kedua, agar Joyodigo bersedia menjadi pati di kadipaten Blitar. Dan karena banyak pihak kompeni yang meninggalkan Blitar lantara serangan gerilya pasukan Joyodigo, tokoh ini bersedia menerima tawaran Adipati Blitar.

Sebagai seorang keturunan darah biru dan pernah tinggal di keraton, ketika diangkat menjadi patih di kadipaten Blitar, Joyodigo sudah tak asing lagi dengan pemerintahan. Patih Joyodigo mampu mengambil kebijakan yang sangat cakap.

Hal inilah yang membuat salut sang Adipati Blitar. Karena kecakapan ini, kemudian sang Adipati memberinya tanah perdikan yang sekarang berada di Jalan Melati kota Blitar. Di tanah perdikan ini, Joyodigo kemudian membangun sebuah rumah besar untuk keluarganya dan diberinya nama, Pesanggerahan Joyodigo."

Masyarakat Blitar percaya kalau makam gantung ini wingit, selain makam Bung Karno (tidak jauh dari makam gantung ini). Dan makam gantung ini dijaga oleh dua sosok gaib dengan wujud binatang, yaitu ular sebesar batang pohon kelapa dan seekor harimau loreng sebesar anak sapi. Konon, para peziarah ada yang pernah diperlihatkan dua penunggu gaib ini. Itu karena hingga Eyang Joyodigo meninggal, penunggu gaib itu masih setia menunggu makam majikannya.


Sumber : sambangparan.com

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Asal Muasal Makam Gantung di Blitar, Jawa Timur"

Leave a Reply

Pages 22123456 »
Advertisement